Perencanaan Database


Merancang Database merupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang perancangan model konseptual perlu dilakukan di samping perancangan model phisik. Pada perancangan konseptual akan menunjukkan entity dan relasinya berdasarkan proses yang diinginkan oleh organisasi. Ketika menentukan entity dan relasinya dibutuhkan analisis data tentang informasi yang ada dalam spesifikasi di masa mendatang.
Pada pendekatan model konseptual, beberapa konsep pendekatan relational digunakan, namun tidakberarti konsep ini nantinya diimplementasikan ke model relational saja tetapi dapat juga dipakai pada model hierarchical dan model network.
Merancang Model Konseptual Database
Tugas database administrator adalah merancang model konseptual database. Model konseptual bukanlah pendekatan proses informasi seorang programmer aplikasi, tetapi merupakan kombinasi beberapa cara untuk memproses data untuk beberapa aplikasi. Model konseptual tidak tergantung pada aplikasi individual, tidak tergantung pada DBMS yang digunakan, tidak tergantung pada hardware yang digunakan serta tidak juga tergantung pada phisikal model. Pada perancangan model konseptual penekanan tinjauan dilakukan pada struktur data dan relasi antara file. Tidaklah perlu dipikirkan tentang terapan dan operasi yang akan dilakukan pada database.
Pendekatan yang dilakukan pada perancangan model konseptual adalah dengan menggunakan model data relational, yaitu dengan Teknik normalisasi.
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi table-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah, membaca pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa table lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal. Dalam teknik normalisasi terdapat tiga bentuk normalisasi. Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field-field berupa “atomic value”. Tidak ada set attribute yang berulang-ulang atau attribute yang bernilai ganda(multivalue). Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Attribute bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili attribute lain yang menjadi anggotanya. Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua attribute bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap attribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh.
Langkah-langkah perancangan
Perancangan database dimulai dari data dictionary (kamus data), yang merupakan daftar semua elemen/field. Kamus data diperoleh pada saat analisis dengan diagram arus data (data flow diagram). Pada perancangan ini dibuat dengan sekaligus contoh yaitu pada permasalahan komputerisasi karyawan yang mengerjakan proyek-proyek pada suatu perusahaan. Karena prinsip dari database adalah integritas (menyatu), maka antara suatu file dengan file yang lain (table dengan table lain) harus saling berhubungan/table relationship. Perencanaan database selanjutnya adalah model data logika. Model data logika (logical data modeling) adalah satu teknik untuk menjelaskan dengan baik struktur informasi bisnis dan aturan-aturan sebagai masukan pada proses perancangan database.
Jantung dari model data logika adalah penghargaan atau pengertian dari data sebagai sumber yang sangat bernilai bagi satu organisasi bisnis. Model data logika adalah satu philosofi atau teknik untuk mengenal dan mendokumentasikan kenyataan tentang keberadaan data bisnis, kebebasan bagaimana mereka dibaca dan dimasuki, siapa yang memakainya dan bagaimana keadaan pengkomputerisasiannya. Langkah-langkah dalam model data logika ditunjukkan dalam satu set criteria untuk mendapatkan model data logika yang paling optimal adalah sebagai berikut :
a) Kebenaran struktur : konsisten dengan jalur definisi bisnis dan informasi organisasi
b) Kemudahan : mudah untuk dimengerti oleh orang yang tidak punya pendidikan khusus atau pemakai system yang bukan professional di computer
c) Tidak redudansi : tidak mempunyai informasi yang berlebihan ditulis berkali-kali usahakan untuk satu potong infomrasi hanyalah disimpan benar-benar di satu tempat, tidak dibeberapa tempat.
d) Data dipakai bersama (sharability) : kondisi data tidak sangat specific dan hanya dapat dibaca oleh satu dua aplikasi atau teknologi, namun diharapkah dapat diaccess oleh beberapa aplikasi dan teknologi.
e) Mudah dikembangkan (extensibility) : mampu untuk menerima kebutuhan baru dengan akibat yang ringan terhadap perubahan data dasarnya
f) Kesatuan (integrity) : konsistensi denga jalur bisnis yang digunaian dan pegngelolaan informasi
Langkah-langkah perancangan database dapat dirangkum untuk mempermudah pengertian sebagai berikut :
  1. membangun kerangka pandang pemakai
membangun model data logika dengan menguji satu aktivitas atas fungsi bisnis pada satu waktu. Model atau representasi dari kebutuhan informasi oleh satu fungsi bisnis diketahui oleh pandangan pemakai (user view). Sebagai perancang model, mendefinisikan batasan dari setiap pandangan pemakai. Proses pengembangan dari pandangan pemakai ini sangat tinggi interaksinya pada kondisi awal. Pekerjaan dilakukan oleh satu atau banyak pemakai untuk mendefinisikan elemen-elemen yang penting.
Secara specific maka perancangan dan pemakai melakukan :
-) mengidentifikasikan entity (kenyataan) yang utama merupakan step awal
-) menentukan hubungan (relationship) antar entity
penamaan dan mendenfinisikan entity-entity dan hubungan (relationship), kemudian dokumentasikan mereka dalam satu kamus data (data dictionary). Dapat juga diklasifikasikan dari berbagai macam tipe entity dan relationship lalu menggambarkan tentang kepentingan kebutuhan data dan hubungannya (relationship)
  1. penambahan kunci pada pandangan pemakai
proses dilanjutkan dengan menambahkan kunci lebih rinci dari informasi dan kunci utama, dan juga tipe-tipe dari aturan bisnis. Secara specific maka perancang dan pemakai melakukan :
-) Menentukan kunci primer dan kunci alternative
-) Menentukan kunci tamu (foreign key)
-) Menentukan kunci aturan bisnis (aturan itu untuk melihat akibat dari penyisipan, penghapusan, dan pembaharuan operasi pada relationship
  1. tambahkan rincian pada pandangan pemakai
Setelah menambahkan kunci attribute maka lakukanlah :
-) Penambahan attribute bukan kunci yang masih sisa
Atribute bukan kunci adalah rincian diskriptif dimana secara alami bersekutu dengan entity. Sekutukanlah setiap attribute dengan entity yang mempunyai kunci primer dimana attribute tersebut butuh untuk didefinisikan
  1. validdasikan pandangan pemakai pada normalisasi
step pada model data logika selanjutnya, mengandalkan pada proses intutif untuk menyekutukan atribut pada entity. Pada perancangan model data logic, pengujian dilakukan dengan melihat lebih terstruktur memakai teknik yang lebih formal yaitu dengan cara validasikan aturan normalisasi. Secara khusus, normalisasi meningkatkan kepastian pencapaian model data logika yang optimal. Prinsip normalisasi adalah pengujian setiap entity dan persekutuan attribute terhadap reundansi dan inkonsistensi. Bila masih terjadi redundansi dan inkonsistensi maka masih ada kesalahan penempatan attribute atau sekutu attribute tersebut. Mengeliminasi masalah ini tentu menempatkan kembali attribute yang salah tersebut pada tempat yang seharusnya. Hasil dari step ini adalah satu model data yang secara struktur punya konsistensi yang tinggi.
  1. menentukan attribute tambahan aturan bisnis
normalisasi juga tidak secara penuh memuat aturan bisnis. Bagian ini haruslah menjadi bagian dari model data logika untuk meyakinkan tidak hanya struktur data namun juga nilai kebenaran data yang merefleksikan operasi bisnis. Setiap tahapan model data logic telah membuka aturan bisnis mengenai pengaturan attribute kunci primer dan attribute kunci tamu (foreign key). Pada bagian ini mengidentifikasi dua tipe tambahan mengenai attribute aturan bisnis :
-) menentukan domain (paksaan pada nilai-nilai yang valid dimana satu attribute diamsusikan) seperti tipe data, panjang, format, keunikan, dukungan boleh kosong (null support), batasan nilai, nilai setting awal (default value) dan arti/keterangan atribute.
-) Menentukan operasi pemicuan (triggering operation), aturan ini mengatur efek dari operasi penyisipan (insert), penghapusan (delete) dan pembaharuan (update) pada entity lain atau antar attribute dalam satu entity yang sama.
  1. integrasi pandangan pemakai
Akhir dari perancangan model data logika adalah menggabungkan beberapa pandangan pemakai dalam satu model data logika yang terkonsolidasi.
-) Menggabungkan pandangan-pandanga npemakai, mendefinisikan eberapa fungsi bisnis atau mungkin beberapa group pemakai yang berbeda dalam satu model.
-) Integrasikan dengan model data yang telah ada
-) Analisis untuk kestabilan dan pertumbuhan
Pengembangan dari pola konseptual dengan menggabungkan model-model data logika, menyambungkan mereka, seperti mengidentifikasikan pemetaan antara setiap model data logika dan pola konseptual bisnis termasuk perbedaan dalam nama-nama, melakukan operasi-operasi pada pola konseptual untuk mendapatkan gagasan antara model data logika, interrelasi dari aturan-aturan bisnis. Keberadaan satu pola konseptual bisnis memungkinkan untuk memperoleh beberapa model data logika dan beberapa implementasi database yang konsisten antara satu denga lainnya yang diterapkan pada operasi bisnis menyeluruh, seperti ditangani oleh satu individu pemakai.

One response to “Perencanaan Database”

Leave a Reply